Permasalah lingkungan yang dibicarakan sejak tahùn 1972 saat Konferensi Tingkat Tinggi di Sthockholm – Swiss sampai sekarang, belum banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, padahal pada setiap konferensi telah dihasilkan kesepakatan-kesepakatan, bahkan dimasukkan dalam agenda-agenda PBB.
Lalu, yang menjadi pertanyaan mengapa kerusakan lingkungan terus terjadi? Salah satu hal yang bisa dijelaskan adalah tingkat kesadaran dan kepedulian yang rendah, bukan tingkat pendidikan. Selain itu juga pemahaman orang tentang lingkungan hidup masih sepotong- sepotong. Hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari, baik mulai dari rumah tangga, tempat tempat umum, bahkan perkantoran baik swasta maupun pemerintah yang terdiri dari orang-orang berpendidikan tinggi.
Karena kesadaran dan pemahaman yang sepotong-sepotong, maka kebanyakan orang selalu mencari atau melimpahkan tanggung jawabnya ketika ada masalah lingkungan. Satu contoh yang agak besar ketika ada masalah banjir, pasti saling menuding siapa yang harus bertanggung jawab. Padahal banjir bisa diakibatkan dari aktivitas kita sehari-hari, misalnya dengan membuang sampah tidak pada tempatnya atau kita kurang rajin membersihkan selokan di sekitar rumah.
Selain itu program-program yang ditujukan untuk mengatasi masalah lingkungan masih bersifat besar, seremonial, dan tidak berkelanjutan. Misalnya membersihkan pantai dari sampah. Setelah kegiatan tersebut selesai dilakukan, tidak ada tindak lanjutnya dan tidak ada pendidikan kepada masyarakat mengapa pantai perlu dibersihkan, mengapa sampah berbahaya dan bagaimana mengatasinya? Hal seperti itulah yang belum terlaksana dengan baik dan benar.
Dari uraian tersebut, maka hal yang dapat diambil adalah masalah lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua, tetapi pada kesempatan ini kita akan diskusikan adalah memperbaiki lingkungan dari tempat kerja (kantor). Topik ini memang sangat sempit dan kecil, tetapi diharapkan dari hal yang kecil ini kita tetap bisa berperan dalam memperbaiki masalah lingkungan sebagai tanggung jawab moral. Dengan demikian tidak ada lagi alasan bahwa saya kan hanya bekerja di administrasi dan tidak tahu masalah lingkungan. Untuk mengatasi masalah lingkungan selalu hal yang besar yang ditunjukkan sehingga bagi mamasyarakat yang tidak terlibat merasa itu bukan urusannya.
Kantor merupakan salah satu bagian dari tempat beraktivitas (kerja). Bekerja di kantor termasuk salah satu kerja yang didambakan banyak orang karena bekerja di kantor memiliki nilai yang cukup tinggi di dalam masyarakat kita.
Kantor yang dimaksud adalah semua jenis mulai dari kantor biasa sampai kantor yang rnewah. Karena kantor merupakan tempat beraktivitas, maka keberadaannya juga akan mempengaruhi lingkungan, baik dalam skala kecil maupun besar. Sedangkan dampak yang ditimbulkan bisa menimpa penghuni sendiri maupun masyarakat luas. Beberapa hal yang bisa timbul dari kegiatan penghuni sendiri maupun masyarakat luas. Beberapa hal yang bisa timbul dari kegiatan perkantoran, antara lain sampah (seperti: kertas, plastik, foam), penggunaan pendingin ruangan, pembersih lantai, dan bahan beracun. Dan, dampak yang ditimbulkan terutama langsung menimpah penghuni yang akan berpengaruh terhadap kesehatan dan lingkungan. Sebagai orang yang memiliki pendidikan tinggi, maka sudah seharusnya bisa mernbantu memperbaiki masalah lingkungan sesuai kemampuan yang kita miliki. Karena bagi kami untuk mengatasi masalah lingkungan tidak perlu melakukan hal yang besar-besar, jika hanya untuk seremonial. Kami lebih senang mengajak melakukan hal-hal kecil, tetapi kongkrit dan dilakukan secara rutin. Yang paling penting adalah bisa dilakukan oleh siapa saja dan dalam posisi apa saja.
Untuk kita yang beraktivitas di kantor, ada beberapa tips yang bisa dilakukan demi lingkungan kita supaya lebih baik, antara lain:
1. Memilah sampah yang akan dibuang.
2. Sediakan air dalam galon untuk tamu (bukan air kemasan gelas plastik).
3. Segera perbaiki, jika ada saluran air yang bocor, walaupun hanya tetesan.
4. Rawat AC jangan sampai bocor.
5. Matikan AC, lampu, alat-alat elektronik sebelum meninggalkan kantor.
6. Lebih baik menyediakan tanaman hidup di ruangan daripada bunga plastik
7. Gunakan kertas semaksimal mungkin.
8. Sediakan handuk atau lap di kamar mandi daripada tissue.
9. Ajak rekan kerja Anda untuk melakukan hal yang sama.
10. Hindari bahan-bahan kimia di kantor (pembersih lantai/pngharum ruangan).
11. Maksimakan barang yang masih bisa difungsikan.
Tentunya Anda bisa melakukan karena hal tersebut karena tidak memerlukan biaya, tidak menyita waktu kerja, dan tidak perlu ijin siapapun. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk tidak melakukan sesuatu bagi lingkungan. Dengan melakukan hal tersebut, maka anda sudah berperan dalam penyelamatan lingkungan yang lebih lestari.
Hal yang terpenting yang perlu Anda jawab adalah bukan bisa atau tidaknya tetapi mau atau tidak Anda melakukannya.
(Heri A. Setiawan)